Bagi banyak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), pengelolaan keuangan sering terasa rumit. Namun dengan memahami pembukuan sederhana untuk umkm, Anda memiliki alat penting untuk memantau arus kas, mengevaluasi kinerja, dan menjalankan bisnis dengan lebih tertata.
Artikel ini akan menguraikan enam contoh praktis pembukuan yang bisa diterapkan segera, sekaligus menjelaskan bagaimana akuntansi sederhana untuk ukm dapat ditemukan dalam aktivitas sehari-hari usaha Anda.
Mengapa Pembukuan Sederhana UMKM Itu Penting?
Salah satu tantangan terbesar UMKM adalah kurangnya sistem keuangan yang rapi. Dengan menerapkan pembukuan sederhana umkm, Anda dapat:
- Memisahkan keuangan pribadi dan usaha sehingga transparansi meningkat.
 - Melacak pemasukan dan pengeluaran secara konsisten.
 - Menyediakan data untuk pengambilan keputusan dan untuk pengajuan pembiayaan atau ekspansi.
 - Memenuhi aspek administratif seperti pelaporan pajak atau persyaratan kerjasama dengan pihak lain.
 
Dengan demikian, pembukuan sederhana bukan hanya “bagus jika ada” tetapi menjadi fondasi bagi pertumbuhan usaha. Mengingat itu, selanjutnya kita akan bahas 6 contoh praktis yang bisa Anda mulai terapkan sebagai bagian dari akuntansi sederhana untuk ukm.
6 Contoh Pembukuan Sederhana untuk UMKM
Berikut ini enam jenis pembukuan yang sederhana namun sangat berguna bagi UMKM—sesuai dengan contoh pembukuan sederhana untuk umkm yang banyak direkomendasikan.
1. Buku Kas Pemasukan
Buku kas pemasukan adalah catatan khusus untuk semua aliran masuk uang ke usaha Anda. Contoh pembukuan sederhana untuk umkm ini memfokuskan pada: tanggal transaksi, sumber pemasukan, jumlah, dan keterangan.
Contoh format sederhana:
| Tanggal | Keterangan Penjualan | Jumlah Pemasukan (Rp) | 
| 01-Aug-2025 | Penjualan online produk A | 1.500.000 | 
| 02-Aug-2025 | Jasa layanan B | 750.000 | 
Pencatatan rutin buku kas pemasukan membantu Anda melihat tren pendapatan dan menghindari terlambat mencatat pendapatan. Referensi menyebut pencatatan pemasukan secara kontinu sebagai bagian penting pembukuan sederhana.
2. Buku Kas Pengeluaran
Mencatat setiap pengeluaran usaha adalah aspek penting dari pembukuan sederhana umkm. Buku ini mencakup pembelian bahan baku, biaya operasional, gaji, transportasi, dan lain-lain.
| Tanggal | Keterangan Pengeluaran | Jumlah Pengeluaran (Rp) | 
| 01-Aug-2025 | Pembelian bahan baku | 800.000 | 
| 02-Aug-2025 | Biaya listrik & internet | 300.000 | 
Catatan pengeluaran yang rapi membantu Anda mengetahui total biaya dan mengevaluasi profitabilitas usaha. Artikel sumber menyebutkan pencatatan pengeluaran sebagai langkah awal dalam pembukuan sederhana.
Baca Juga: 4 Format Buku Besar Akuntansi Paling Populer dan Cara Penggunaannya
3. Buku Kas Utama (Kombinasi Pemasukan & Pengeluaran)
Setelah mencatat pemasukan dan pengeluaran, langkah selanjutnya dalam akuntansi sederhana untuk ukm adalah menyusun buku kas utama yang menggabungkan kedua catatan tersebut sehingga terlihat “saldo” atau posisi kas usaha.
| Tanggal | Sumber/Keterangan | Debit (Rp) | Kredit (Rp) | Saldo (Rp) | 
| 01-Aug-2025 | Saldo awal kas | – | – | 5.000.000 | 
| 01-Aug-2025 | Penjualan produk A | 1.500.000 | – | 6.500.000 | 
| 02-Aug-2025 | Pembelian bahan baku | – | 800.000 | 5.700.000 | 
| 02-Aug-2025 | Biaya listrik & internet | – | 300.000 | 5.400.000 | 
Dengan buku kas utama Anda mengetahui perubahan kas secara harian atau per periode. Ini bagian penting dari sistem pembukuan sederhana untuk umkm.
4. Buku Stok atau Persediaan
Untuk UMKM yang bergerak di bidang perdagangan atau produksi, pencatatan stok barang sangatlah penting. Contoh pembukuan sederhana untuk umkm dalam hal ini adalah mencatat barang masuk, barang keluar, dan sisa stok.
| Tanggal | Barang | Masuk (pcs) | Keluar (pcs) | Sisa Stok (pcs) | 
| 01-Aug-2025 | Produk A | 100 | 30 | 70 | 
| 02-Aug-2025 | Produk B | 200 | 50 | 150 | 
Catatan stok membantu Anda memonitor persediaan, mencegah kelebihan atau kekurangan barang, dan memudahkan pengambilan keputusan pembelian. Sumber menyebut buku stok sebagai bagian dari pembukuan sederhana yang harus ada.
5. Buku Inventaris Aset
Meskipun usaha Anda masih kecil, pencatatan inventaris aset (peralatan, kendaraan, furniture) adalah bagian dari pembukuan sederhana umkm. Dengan catatan ini, Anda tahu nilai aset usaha dan dapat memutuskan kapan perlu perawatan atau penggantian.
Contoh format:
| No | Aset | Tanggal Beli | Nilai (Rp) | Status | 
| 1 | Komputer kantor | 10-Jan-2024 | 8.000.000 | Dipakai | 
| 2 | Motor kurir | 15-Mar-2025 | 12.000.000 | Siap digunakan | 
Mencatat inventaris memudahkan Anda dalam evaluasi kondisi bisnis dan juga mendukung pembuatan laporan keuangan sederhana yang akurat.
6. Laporan Laba Rugi Sederhana
Langkah akhir dalam pembukuan sederhana untuk umkm adalah menyusun laporan laba rugi sederhana berdasarkan data dari buku kas utama, pemasukan, dan pengeluaran. Ini memungkinkan Anda melihat apakah usaha menghasilkan laba atau mengalami rugi dalam periode tertentu.
Contoh ringkas:
| Keterangan | Jumlah (Rp) | 
| Pendapatan total | 6.500.000 | 
| Pengeluaran total | 1.100.000 | 
| Laba Bersih | 5.400.000 | 
Dengan laporan laba rugi, Anda bisa menganalisis performa usaha dan menentukan strategi berikutnya. Laporan tersebut termasuk dalam akuntansi sederhana yang sangat dianjurkan untuk UMKM.
Tabel Ringkasan 6 Contoh Pembukuan Sederhana untuk UMKM
Untuk memudahkan penerapan pembukuan sederhana UMKM, berikut tabel penjelasan rincinya.
| No | Jenis Pembukuan | Fungsi Utama | 
| 1 | Buku Kas Pemasukan | Mencatat semua pemasukan usaha | 
| 2 | Buku Kas Pengeluaran | Mencatat semua pengeluaran usaha | 
| 3 | Buku Kas Utama | Menggabungkan pemasukan & pengeluaran dan saldo | 
| 4 | Buku Stok / Persediaan | Memantau barang masuk dan keluar serta stok | 
| 5 | Buku Inventaris Aset | Mencatat aset tetap bisnis | 
| 6 | Laporan Laba Rugi Sederhana | Menilai laba atau rugi usaha per periode | 
Tips Praktis Agar Pembukuan Sederhana UMKM Berjalan Lancar
Berikut merupakan tips untuk pembukuan sederhana UMKM.
- Gunakan media yang Anda kuasai (misalnya spreadsheet Excel atau Google Sheets) untuk mencatat, karena ini bagian dari sistem akuntansi sederhana untuk ukm.
 - Pisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha agar tidak tercampur dan mempermudah analisis.
 - Jadwalkan pencatatan rutin (misalnya setiap akhir hari atau minggu) agar pencatatan pemasukan dan pengeluaran tidak tertunda.
 - Selalu simpan bukti transaksi (kwitansi, faktur, struk) sebagai backup pencatatan Anda.
 - Lakukan review bulanan agar Anda mengetahui tren usaha dan bisa membuat keputusan cepat jika ada masalah.
 - Bila merasa terbatas waktu atau keahlian, pertimbangkan kerja sama dengan tim pencatatan keuangan atau gunakan layanan pembukuan sederhana UMKM profesional seperti yang disediakan oleh EHS.CO.ID.
 
Menerapkan pembukuan sederhana untuk umkm adalah langkah penting agar usaha Anda dapat tumbuh dengan sehat dan terkontrol. Dari enam contoh pembukuan di atas mulai buku kas pemasukan, pengeluaran, kas utama, stok, inventaris hingga laporan laba rugi.
Anda bisa mulai membuat sistem pencatatan sendiri secara bertahap.Dengan sistem yang rapi, Anda tidak hanya menjalankan pembayaran dan transaksi, tetapi juga membangun fondasi yang solid untuk analisis keuangan, pengembangan bisnis, dan memenuhi standar akuntansi sederhana yang cocok untuk UKM.
Jika Anda memerlukan panduan lebih lanjut atau ingin menggunakan layanan pendampingan pencatatan dan laporan keuangan untuk UMKM, tim EHS.CO.ID siap membantu Anda. Semoga artikel ini memberikan manfaat dan membantu Anda menjalankan usaha dengan lebih baik!
Baca Juga: 8 Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana
				
															
															




