Bagi sebagian orang, akuntansi terdengar seperti dunia yang penuh dengan angka rumit dan laporan yang membingungkan. Namun, bagi pemilik bisnis, akuntansi justru menjadi “bahasa keuangan” yang wajib dipahami. Tanpa pemahaman dasar akuntansi, pengambilan keputusan bisnis bisa salah arah.
Salah satu langkah penting untuk memahami akuntansi adalah mengenal berbagai istilah-istilah dalam akuntansi. Istilah ini bukan hanya jargon, melainkan kunci untuk membaca laporan keuangan, memahami kondisi finansial perusahaan, hingga memastikan kepatuhan pajak.
Artikel ini akan membahas secara mendalam istilah akuntansi yang umum hingga yang lebih teknis, lengkap dengan contoh penerapannya dalam bisnis.
Mengapa Istilah Akuntansi Penting?
Akuntansi sering disebut sebagai “bahasa bisnis” karena hampir semua transaksi keuangan dituangkan dalam bentuk laporan akuntansi. Pemilik bisnis yang tidak memahami istilah-istilah dasar bisa kehilangan arah saat membaca laporan keuangan atau berkomunikasi dengan akuntan.
Sebagai contoh, seorang pemilik usaha yang tidak mengerti perbedaan “aset” dan “liabilitas” bisa salah menilai kekayaan bersih bisnisnya. Begitu pula, ketidaktahuan terhadap istilah “depresiasi” bisa membuat perhitungan biaya dan laba tidak akurat.
Istilah Dasar dalam Akuntansi
Ada beberapa macam istilah-istilah dalam akuntansi yang perlu diketahui. Berikut merupakan daftar lengkapnya.
1. Aset
Aset adalah semua sumber daya yang dimiliki perusahaan dan memiliki nilai ekonomi, baik berupa kas, piutang, persediaan, maupun properti. Aset terbagi menjadi aset lancar (yang bisa dicairkan dalam 12 bulan, misalnya kas) dan aset tidak lancar (misalnya gedung, mesin).
Contoh: sebuah toko memiliki stok barang senilai Rp50 juta. Itu merupakan aset lancar karena dapat dijual dalam waktu singkat.
2. Liabilitas
Liabilitas adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dibayar. Contohnya adalah utang dagang, pinjaman bank, atau biaya yang masih harus dibayar.
Pemahaman liabilitas sangat penting karena menunjukkan seberapa besar kewajiban perusahaan dibandingkan aset yang dimiliki.
3. Ekuitas
Ekuitas adalah selisih antara aset dan liabilitas. Sederhananya, ekuitas mencerminkan hak pemilik terhadap perusahaan setelah semua kewajiban dibayar.
Jika aset perusahaan Rp500 juta dan liabilitas Rp200 juta, maka ekuitasnya Rp300 juta. Ekuitas sering disebut juga sebagai “modal pemilik”.
Baca Juga: 5 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Sesuai Standar Akuntansi
Istilah dalam Laporan Keuangan
Dalam laporan keuangan sendiri ada beberapa istilah yang kerap kali dikenal sebagai berikut.
1. Neraca (Balance Sheet)
Neraca menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu. Laporan ini memuat aset, liabilitas, dan ekuitas. Dengan membaca neraca, pemilik bisnis bisa menilai kekayaan bersih perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi menunjukkan kinerja perusahaan selama periode tertentu. Di dalamnya terdapat informasi tentang pendapatan, beban, dan laba atau rugi bersih.
Pemilik bisnis bisa menilai apakah strategi penjualan efektif atau biaya operasional perlu dikendalikan.
3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Arus kas menunjukkan pergerakan uang masuk dan keluar perusahaan. Laporan ini penting untuk menilai likuiditas perusahaan. Banyak bisnis yang tampak untung di laporan laba rugi, tetapi kesulitan membayar kewajiban karena arus kas negatif.
Istilah Akuntansi Lanjutan
Selain itu untuk lebih dalam, ada beberapa istilah akuntansi lanjutan seperti berikut.
1. Depresiasi
Depresiasi adalah alokasi biaya aset tetap, seperti mesin atau kendaraan, selama masa penggunaannya. Konsep ini penting agar laporan keuangan mencerminkan nilai aset yang sebenarnya.
2. Amortisasi
Mirip dengan depresiasi, amortisasi berlaku untuk aset tidak berwujud, misalnya hak paten atau lisensi. Amortisasi membantu mencatat biaya aset tersebut secara bertahap.
3. Accrual dan Deferral
Accrual (akrual) berarti pencatatan transaksi saat terjadi, bukan saat kas berpindah. Misalnya, penjualan kredit dicatat sebagai pendapatan meski uang belum diterima.
Deferral (tangguhan) adalah kebalikannya, yaitu menunda pencatatan hingga waktu yang tepat.
Istilah Perpajakan dalam Akuntansi
Dalam laporan keuangan, pajak kini adalah pajak yang harus dibayar dalam periode berjalan, sedangkan pajak tangguhan muncul akibat perbedaan perlakuan akuntansi dan perpajakan. Pemahaman istilah ini penting agar perusahaan tidak salah hitung kewajiban pajaknya.
Memahami istilah-istilah dalam akuntansi bukan hanya tugas seorang akuntan, tetapi juga tanggung jawab pemilik bisnis. Dengan pemahaman ini, Anda bisa membaca laporan keuangan dengan lebih jelas, menghindari kesalahan perhitungan, serta mengambil keputusan yang lebih tepat.
Akuntansi mungkin terlihat rumit di awal, tetapi dengan memahami istilah dasar, Anda akan lebih mudah masuk ke level analisis yang lebih kompleks.
Baca Juga: 5 Standar Akuntansi Keuangan yang Wajib Diketahui Pengusaha